Rabu, 24 Oktober 2007

MENGAPA GURU HARUS DISEKOLAHKAN?

 Kemaren waktu saya belanja buku tulis di toko, ditanya yang punya took. “Kog beli buku tulis, buat apa?” Sebelum kujawab jujur, dia nanya lagi, “O , untuk kuliah S2 Depag itu ya?”. Dengan antusias kujawab saja “ Iya Pak, kami alhamdulillah kemaren lolos tes beasiswa S2 kerjasama Depag dengan PTN-PTN di Indonesia.”
Tiba-tiba dia menanggapi lagi dengan pertanyaan, “ Saya heran, Depag ni aneh ya, kenapa guru-guru mts atau aliyah disekolahkan, buat apa? Toh ga akan nyambung juga dengan pelajaran2 yang akan disampaikan ke siswanya.” Lanjutnya, “ Kalo dosen kaya kami kan ada gunanya, karena dosen kan harus sering melakukan penelitian-penelitian, kalo guru untuk apa?”. Yah saat itu, kujawab saja, “ Pendidikan di Indonesia ini kan bisa dibilang tertinggal, dibandingkan dengan negara lain. Makanya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, depag memberi terobosan baru dengan menyekolahkan guru-gurunya.”
Saya sebenarnya, agak kaget dengan pertanyaan-pertanyaan semacam itu, dan kupikir itu pertanyaan konyol, apalagi yang bertanya adalah seorang dosen, yang notabene wawasan lebih luas dan tentu mempunyai kesadaran pendidikan lebih tinggi. Saya jadi ingat, waktu saya kuliah S1 dulu, tetangga saya, yang seorang penjual sayur dipasar, bertanya. “Nggo opo nduk, sekolah duwur-duwur, wong wedok ki manggone meng neng dapur.”
Jadi, sebenarnya buat apa sih guru ini disekolahkan?
Saya rasa departemen agama punya jawaban untuk itu, kalo mau tahu lihat saja di pengumuman beasiswa s2 depag.
Jawaban sederhana saya, sebenarnya ada banyak sekali manfaat.
Pertama, Perubahan-perubahan dan perkembangan pendidikan, saya rasa sangat cepat sekali. Yang paling sederhana, kita lihat saja perubahan kurikulum kita, 3 tahun ini, di sekolah tingkat SMP / MTs dan SMA / Aliyah ada mata pelajaran baru, Teknologi, Informsi dan Komunikasi. Dan untuk memenuhi kurikulum tersebut, anak-anak mulai diajarkan computer dan internet sebagai salah satu aspek yang harus dikuasai anak dalam mata pelajatran TIK. Ada berapa banyak guru yang tidak pernah pegang computer atau internet. Coba, saja kita tengok, ada berapa persen guru-guru kita terbiasa menambah wawasan dan menjadikan internet sebagai salah satu sumber pembelajaran.
Belum lagi, pendidikan kita ini kering akan budaya penelitian. Kenapa, karena kita tidak pernah membudayakan anak didik kita dengan kegiatan-kegiatan ilmiah, meski kegitan-kegiatan sederhana. Bagaimana kita bisa mengajarkan dan membudayakan kegiatan ilmiah kalo kita sendiri gagap atau bahkan tak pernah melakukannya. Makanya tidak heran kalo, mahasiswa-mahasiswa masih ada yang gagap melakukan penelitian.
Kedua, perubahan-perubahan kebijakan pemerintah tentang tenaga pendidikan. Mungkin ini layak kita fikirkan. Dalam Undang-undang pendidikan akan diberlakukan standard pendidikan minimal bagi guru SD/MI yaitu minimal setara S1. Bagaimana dengan tenaga pendidikan di SMP/MTs dan SMU/Aliyah? Mungkin suatu saat nanti boleh jadi akan diberlakukan standard pendidikan minimal S2, mungkin…..!Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, kita tetap harus mengikuti ketentuan.
Ketiga, adalah sebagai salah satu cara untuk mengejar ketertinggalan pendidikan kita dari negara-negara tetangga kita.
Dan menurut saya, kita tidak boleh cepat puas dengan apa yang ada sekarang, artinya, segala bentuk upaya harus selalu kita lakukan menjadikan diri lebih baik. Hari ini lebih baik dari kemaren, besok lebih baik dari hari ini.
Anda punya pendapat lain???

Tidak ada komentar: