Jumat, 26 Oktober 2007

Kuterima tantanganmu Ersis

Menulis memang sesuatu yang amat asing bagiku, sesuatu yang amat sulit. Ibaratnya menulis satu kalimat saja setengah mati rasanya.Selama ini saya punya anggapan bahwa orang-orang yang pandai menulis adalah orang-orang tertentu yang kritis dan yang punya bakat sejak lahir. Seringkali saya berfikir bahwa itu adalah mereka dan bukan bagian dari diri saya. Makanya aku hanya bisa mengacungi jempol bagi para jurnalis maupun penulis.
Saya ingat, sewakttu masih sekolah mulai dari SD sampai SMA, pelajaran yang paling saya tidak sukai adalah bahasa Indonesia. Apalagi kalo sudah mengarang, rasanya mati kutu. Ada kerangka atau tidak , rasanya tak ada bedanya. Memang budaya membaca tak pernah aku lakukan selama aku sekolah, sampai kuliah. Paling banter namanya belajar ya belajar mata kuliah yang akan diujikan.
Awal aku membaca buku ersis yang berjudul menulis sangat mudah, saya sempat tersinggung karena diejek terus, semakin kubaca rasanya ejekannya semakin ditujukan ke aku habis-habisa. Betapa tidak, kita dianggap guru bodoh yang bisanya hanya ngomong doang. Bahkan kita disamakan dengan manusia primitif, karena manusia primitif hanya mengandalkan omongan untuk mencapai hajat hidupnya.
Kita yang biasanya ,menjadi panutan anak, bahkan dengan PeDenya menjadi sumber ilmu bagi mereka, ternyata dianggap bodoh.
Tapi mungkin harus saya akui bahwa selama ini kita hanya mebodohi diri, kenapa? Kita sering menyuruh anak untuk belajar tapi kita sendiri tidak mau belajar untuk menjadi yang lebih baik dari hari ini. Kita menyuruh anak mebaca, padahal satu buku saja kadang satu tahun baru selesai membaca. Lalu apakah kita layak mendapat gelar sebagai guru ( orang yang layak di gugu dan di tiru)
Karena sudah terlanjur mendapat gelar (meski pantas atau tidak), yang terpenting adalah kita belajar mulai hari ini, sekarang, atau bahkan detik ini.
Nah kan, ternyata harus diejek dulu baru mau menulis. Terimakasih om Ersis! Oleh karenanya saya ingin mengatakan aku akan mencoba menerima tantanganmu Ersis! Emangnya sudah siap ? Ya ga papalah, meski harus dimulai dari mengeja dulu. Dukung ya !

Tidak ada komentar: